Process Engineering
Rabu, 13 Februari 2013
Deaerator- part 2
Setelah memahami tentang prinsip kerja pada deaerator di tulisan sebelumnya, sekarang akan dibahas tentang design deaerator. Deaerator terdiri dari dua part yaitu storage dan dome. Dome adalah tempat terjadinya pertukanran panas antara steam dan inlet water, sedangkan storage merupakan tempat ditampungnya deaerated water.
Dome terdiri dari internal bisa berupa tray atau packing column, untuk tray biasa digunakan spray sistem sehingga liquid dapat terditribusi sempurna dan memperbesar contact antara water dan steam. Dome bisa berupa vertikal maupun horizontal.
Storage tidak memiliki internal khusus karena hanya berfungsi sebagai penampungan. Storage bisa dikatakan sebagai horizontal vessel yang tentunya dalam designnya harus diperhatikan retensi time air di dalamnya. Sehingga besarnya storage dipengaruhi oleh besarnya retention time.
Deaerator- part 1
Deaerator adalah unit operasi untuk menghilangkan oksigen/uncondensable gas content di air. Sebelumnya kita perlu tahu bawa ada 2 cara untuk menghilangkan oksigen dari dalam air, yaitu secara kimiawi dan secara mekanis. Penghilangan oksigen dengan cara kimiawi dilakukan dengan menggunakan oxygen scavanger berupa larutan kimia, sedangkan penghilangan oksigen secara mekanis dilakukan dengan menggunakan deaerator.
Prinsipnya, air dipanaskan hingga suhu titik didihnya. Pada tekanan normal, suhu titik didih air mencapai sekitar 100 C sehingga pada suhu itulah dianggap oksigen menguap dari ari dan bisa terflushing. Gampangnya, seperti kita memanaskan air pada botol terbuka hingga 100 C (1 atm) kemudian kita tutup tiba-tiba botolnya. Setelah dingin , kita buka tutup botolnya maka ada aliran udara berbunyi 'blup' itu karena udara di permukaan botol sudah tidak mengandung oksigen/udara lagi.
Biasanya deaerator dijumpai pada power plant, HRSG, maupun plant lain yang ingin mereduce konsumsi bahan kimia. Hal itu karena deaerator dianggap efektif untuk menurunkan oksigen content bahkan hingga 0.05 ppb.Untuk design deaerator akan dibahas pada tulisan selanjutnya. (Nms)
Kamis, 26 Juli 2012
HOW TO SIZE PIPE AND CALCULATE PRESSURE DROP
HOW TO SIZE PIPE AND CALCULATE PRESSURE DROP
Pressure drop merupakan perbedaan tekanan antara satu ujung
pipa dengan ujung pipa yang lain, analisis pressure drop biasanya digunakan
untuk menentukan pemilihan diameter pipa yang akan digunakan. Di bawah ini
adalah langkah-langkah untuk menentukan besar pressure drop pada pipa:
1. Menentukan
besarnya velocity dari fluida
V=(Qx21.22)/D2
V=velocity (m/sec)
Q=flow rate in litres per minute(L/min)
D=inside diameter of pipe or hose
in milimetres(mm)
2. Menghitung
besar Reynolds Number (Re)
Re=(1000xvxD)/u
Re=Reynolds number
V=velocity in metres per second
D=inside diameter of pipe or hose
in milimetres
U=kinematic viscosity of fluid(at
operating temperature)in centistokes(cSt)
3. Menghitung
Friction Factor (f)
f=64/Re
f=friction factor
Re=Reynolds number<2300
4. Menghitung
pressure drop
Δp=(v2xfxLxᵨ)/2D
Δp=pressure drop in Pascals(Pa)
v=velocity in metres per second(m/sec)
f=friction factor
L=length of pipe
ᵨ=density
of the fluid in kilograms per cubic metre
D=inside diameter of pipe or hose in metres(m)
HYSYS
HYSYS modelling
Hysys adalah software yang saat ini di bawah
lisensi dari Aspen Technology Aspen One. Bagi para process engineer secara
umum, software ini sadah tidak menjadi asing lagi. Bagi kalangan akademisi
maupun praktisi di dunia industri.
Dasar ilmu dari perancangan design/ pre
eliminary design adalah heat and material balance. Begitu pula dengan software
ini, memiliki concern dasar berupa heat material balance and properties of
material.
Hysis memiliki banyak unit operasi di
dalamnya. Secara detail, sizing tiap alat tidak bisa dilakukan secara langsung
melalui software ini, tetapi harus menggunakan bantuan software lain berupa
import file.
Perancangan dan design dari plant tidak serta
merta bisa dilakukan oleh software. Tetapi penggunanyalah yang harus membuat
pre-eliminary, pre-engineering design dari suatu plant. Setelah itu, modelling
sistem baru bisa dilakukan, terutama untuk mengecek heat and material balance,
properties, duty needed.
Hysis merupakan software yang bisa digunakan
untuk perancangan design dari refinery. Di dalamnya terdapat item kolom
destilasi. Seperti sebelumnya, tidak serta merta segala sesuatu direncanakan
oleh software. Akan tetapi pengguna lah yang harusnya lebih cermat dan terampil
dalam meletakan dasar sistem perancangan pabrik kimia.
Selamat menggunakan software ini,,,,,
Rabu, 25 Juli 2012
Desalter in Crude Oil
DESALTER
Apakah itu desalter?
Desalter adalah seperangkat unit/alat yang
dipergunakan untuk membersihkan crude oil dari contaminants. Contoh kontaminan
adalah garam-garam mineral, ion-ion terlarut dan juga padatan solid yang
terikut ketika pengeboran minyak.
Dari dulu hingga saat ini, desalter memiliki
banyak jenis maupun tipe. Teknologi yang paling mutakhir adalah dengan
electrostatic desalter. Pada prinsipnya metode ini menggunakan sistem ekstraksi
yang selanjutnya dipisahkan menggunakan tegangan listrik AC.
Minyak dari crude oil diemulsikan dengan air
dan selanjutnya dikontakkan dengan plat yang dialiri tegangan listrik AC.
Secara otomatis, ion-ion yang terlarut dalam emulsi-minyak –air tertarik ke
kutub-kutub plat. Partike-partikel air mencadi membesar dan sesuai hukum
gravitasi maka tetesan air tersebut jatuh ke dasar tangki desalter.
Di dasar tangki, minyak dan air membentuk
semacam interface. Pengendali yang biasanya digunalan adalah level indicator
controller sehingga ketika ketinggian air di dalam tangki mencapai kondisi
tertentu, maka valve akan otomatis terbuka dan air dialirkan ke luar dari
tangki untuk diolah kembali di waste water treatment plant.
Jenis desalter electrostatic dapat digolongkan
menjadi tipe single stage dan juga tipe multistage. Pemilihan single atau
doublenya didasarkan pada kondisi salt dalam minyak itu sendiri. Bila salt
dalam desalter dikategorikan tinggi, maka sistem multistage bisa digunakan.
Langganan:
Postingan (Atom)